Answer:
crust
Explanation:
Answer:
Banyak sekali penduduk atau para pemuda Indonesia yang menjadi lebih berpendidikan atau terpelajar karena adanya pendidikan yang disediakan oleh kolonialis Belanda
Explanation:
Politik etis merupakan politik balas budi yang diterapkan oleh pemerintah Belanda pada masa penjajahan sebagai akibat dari adanya kesadaran hati nurani Belanda terhadap penderitaan yang telah terjadi pada rakyat Indonesia pada saat itu. Politik etis merupakan politik tanggung jawab moral yang dilakukan oleh pemerintah Belanda.
Terdapat 3 bidang yang menjadi target kegiatan pada saat itu
Keuntungan yang didapatkan oleh rakyat Indonesia adalah bidang yang kedua yaitu Edukasi. Adanya pendidikan yang disediakan oleh pemerintah Belanda membuat rakyat menjadi semakin paham terhadap ilmu pengetahuan sehingga memunculkan ancaman bagi Belanda karena muncul pemikiran-pemikiran yang berujung pada mulainya pergerakan nasional.
Learn More
Tentang tokoh pergerakan nasional https://brainly.co.id/tugas/13706457
Details
Grade : Senior High School
Subject : Geography
Keywords
- Politik Etis
- Pergerakan Nasional
Answer:
Positives -
- There becomes a higher consumption of certain foods and drinks (a boom-time for ice-cream and cold drinks)
- Domestic tourism is having a boon with "stay-cations"
- Measured industrial output rises, hence GDP rises, because of increased use of electricity
Negatives -
- Heatwaves can cause a surge of dry weather. This could lead to Droughts and could have a negative impact on locals. Crops for farmers could dry out, and there could become a lack of vegetation (for animals too).
- Higher death rate for people with certain conditions (e.g. more heart attacks, especially among-st elderly people)
- Reduced numbers for certain forms of entertainment (ie cinema etc)
B. a land-use policy
C. an environmental impact policy
D. a Natural Resource Survey
Answer:
its C. an environmental impact policy
Explanation:
B. Between 25 and 75 percent
C. Close to 99 percent
D. Less than 1 percent
B. 70; 60
C. 60; 60
D. 98; 81